Ilmuwan Dituduh Sekongkol dengan China Tutupi Asal Virus Corona
Beberapa jenis klaim Dr Li Meng Yan masalah virus Corona memang menggegerkan. Dia menyebutkan virus itu bikinan manusia di laboratorium. Serta saat interviu baru dengan Fox News, periset yang kabur ke Amerika Serikat itu menyebutkan hal yang menurut dia bukti itu tertutupi dengan rapat.
Trik Mahir Taruhan Bola Sbobet
"Dunia sains masih bungkam, kerja sama juga dengan pemerintah Komunis China, mereka tidak mau beberapa orang tahu kebenaran ini. Itu kenapa saya didesak, saya ialah sasaran yang ingin di hilangkan mereka," klaim Men Yang.
Pengakuan itu disebutkan dibuat-buat oleh Bruce Y Lee, kolumnis Forbes serta profesor kebijaksanaan kesehatan di City University of New York (CUNY). "Penjuru dunia sains kerja dengan pemerintah China? Betul demikian?" kritiknya.
"Bila membuat periset menggunakan baju atas yang pas dengan baju bawah atau makan malam saja susah, ditambah lagi membuat tiap periset di luar China kerja sama juga dengan China. Apa untungnya buat periset di negara seperti Jepang, Taiwan, AS, Inggris atau Jerman untuk mematuhinya?" bertanya ia.
Seperti beberapa periset bereputasi lain, Bruce menyangsikan klaim Li Men Yang, demikian juga karyanya yang disebutkan bukti virus Corona bikinan manusia. Unusual Fiturs of the SARS-CoV-2 Genome Suggesting Sophisticated Laboratory Modification Rather Than Alamiah Evolution and Delineation of Its Probable Synthetic Route, demikian judul tulisannya.
"Genom tidak biasa di SARS-CoV-2 memberikan indikasi modifikasi hebat laboratorium daripada evolusi alamiah," demikian kira-kira pokok dari judul itu. Pada intinya, tulisan ini menyanggah virus Corona aslinya dari alam tetapi adalah modifikasi manusia di lab.
Tulisan itu di-publish di web Zenodo, dimana tiap orang dapat memajang tulisan tanpa ada perlu ulasan ketat. "Tiap orang dapat mempublikasikan paper di Zenodo. Yang kalian perlukan cuma koneksi internet. Oh, kalian harus juga dapat menggunakan browser internet serta menulis suatu hal," kritik Bruce.
"Paper itu tidak sediakan banyak bukti nyata yang memberikan dukungan klaim virus itu ialah ciptaan. Justru mengatakan beberapa pengamatan serta langsung melonjak ke simpulan," demikian opini Bruce.
"Misalnya, mendapatkan jika sekuens genom SARS-CoV-2 seperti dengan coronavirus yang diketemukan di laboratorium militer tidak bermakna virus itu dibuat. Itu ibarat katakan oh kamu punyai badan? Demikian juga Harry Styles. Tetapi kamu harus nyanyi buat One Direction," imbuhnya membuat perumpamaan.
Dia meneruskan, sebelum tulisan Li Men Yan dapat dipandang serius, harus lewat ulasan resmi oleh pakar virus terpenting, yang dapat meneliti bukti yang disampaikan. Kemungkinan disodorkan keinginan untuk sediakan semakin banyak info atau data simpatisan lain supaya klaim virus Corona bikinan manusia bertambah memberikan keyakinan.
"Dunia sains masih bungkam, kerja sama juga dengan pemerintah Komunis China, mereka tidak mau beberapa orang tahu kebenaran ini. Itu kenapa saya didesak, saya ialah sasaran yang ingin di hilangkan mereka," klaim Men Yang.
Pengakuan itu disebutkan dibuat-buat oleh Bruce Y Lee, kolumnis Forbes serta profesor kebijaksanaan kesehatan di City University of New York (CUNY). "Penjuru dunia sains kerja dengan pemerintah China? Betul demikian?" kritiknya.
"Bila membuat periset menggunakan baju atas yang pas dengan baju bawah atau makan malam saja susah, ditambah lagi membuat tiap periset di luar China kerja sama juga dengan China. Apa untungnya buat periset di negara seperti Jepang, Taiwan, AS, Inggris atau Jerman untuk mematuhinya?" bertanya ia.
Seperti beberapa periset bereputasi lain, Bruce menyangsikan klaim Li Men Yang, demikian juga karyanya yang disebutkan bukti virus Corona bikinan manusia. Unusual Fiturs of the SARS-CoV-2 Genome Suggesting Sophisticated Laboratory Modification Rather Than Alamiah Evolution and Delineation of Its Probable Synthetic Route, demikian judul tulisannya.
"Genom tidak biasa di SARS-CoV-2 memberikan indikasi modifikasi hebat laboratorium daripada evolusi alamiah," demikian kira-kira pokok dari judul itu. Pada intinya, tulisan ini menyanggah virus Corona aslinya dari alam tetapi adalah modifikasi manusia di lab.
Tulisan itu di-publish di web Zenodo, dimana tiap orang dapat memajang tulisan tanpa ada perlu ulasan ketat. "Tiap orang dapat mempublikasikan paper di Zenodo. Yang kalian perlukan cuma koneksi internet. Oh, kalian harus juga dapat menggunakan browser internet serta menulis suatu hal," kritik Bruce.
"Paper itu tidak sediakan banyak bukti nyata yang memberikan dukungan klaim virus itu ialah ciptaan. Justru mengatakan beberapa pengamatan serta langsung melonjak ke simpulan," demikian opini Bruce.
"Misalnya, mendapatkan jika sekuens genom SARS-CoV-2 seperti dengan coronavirus yang diketemukan di laboratorium militer tidak bermakna virus itu dibuat. Itu ibarat katakan oh kamu punyai badan? Demikian juga Harry Styles. Tetapi kamu harus nyanyi buat One Direction," imbuhnya membuat perumpamaan.
Dia meneruskan, sebelum tulisan Li Men Yan dapat dipandang serius, harus lewat ulasan resmi oleh pakar virus terpenting, yang dapat meneliti bukti yang disampaikan. Kemungkinan disodorkan keinginan untuk sediakan semakin banyak info atau data simpatisan lain supaya klaim virus Corona bikinan manusia bertambah memberikan keyakinan.